f 4  UTS-4 My SHAPE (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences) –

4  UTS-4 My SHAPE (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences)

Kriteria Peristiwa Penting
S — Signature Strengths (Kekuatan Utama)
  1. Tidak terlalu emosional, dapat berpikir jernih dalam situasi tegang.
  2. Dapat cepat belajar hal baru.
  3. Mudah beradaptasi.
H — Heart (Nilai dan Hal yang Diperjuangkan)
  1. Kepentingan keluarga dan orang-orang terdekat.
  2. Agama dan kepercayaan.
A — Aptitudes & Acquired Skills (Kemampuan dan Keterampilan)
  1. Kemampuan logika dan berpikir komputasional.
  2. Kemampuan untuk bekerja dalam sebuah tim.
P — Personality (Kepribadian)

Pribadi yang sabar, tetapi suka berlarut-larut dalam pikiran (overthinking) dan kadang musuh terbesarnya adalah pikirannya sendiri. Namun, ia seorang dengan pikiran terbuka dan keinginan untuk menjadi lebih baik.

E — Experiences (Pengalaman Hidup)
  1. Mengikuti lomba dan kegiatan pembelajaran untuk mempertajam kemampuan teknis.
  2. Bekerja dalam tim untuk banyak belajar berkomunikasi.

Pernyataan Misi Pribadi

Saya ingin menjadi seseorang yang bisa menghubungkan pengetahuan, teknologi, dan manusia. Saya ingin menggunakan apa yang saya pelajari untuk membantu orang lain bertumbuh, bukan hanya secara kemampuan, tetapi juga dalam pemahaman dan empati.

Identitas Naratif

Bagi saya, hidup adalah sebuah kesempatan tanpa henti untuk belajar. Namun, ilmu yang saya kumpulkan terasa kurang bermakna jika tidak bisa dibagikan atau dimanfaatkan untuk membantu orang-orang di sekitar saya. Saya percaya bahwa nilai sejati seseorang tidak diukur dari apa yang ia miliki, tetapi dari seberapa besar manfaat yang bisa ia berikan, terutama kepada keluarga dan sahabat terdekat.

Sejak dulu, saya selalu menemukan kebahagiaan saat bisa memecahkan masalah, baik itu masalah teknis dalam sebuah proyek atau sekadar membantu teman memahami materi yang sulit. Setiap tantangan baru adalah kesempatan untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Rasa ingin tahu ini mendorong saya untuk tidak pernah cepat puas dan selalu mencari cara untuk mengembangkan diri.

Saya sadar bahwa menjadi "berguna" bagi orang lain bukanlah beban, melainkan sebuah kehormatan. Ketika teman atau keluarga datang kepada saya untuk meminta bantuan, saya merasa bahwa semua waktu yang saya habiskan untuk belajar menjadi sangat berarti. Momen-momen itulah yang menegaskan tujuan hidup saya: mengumpulkan pengetahuan bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk menjadi pilar dukungan bagi mereka yang saya sayangi.

Ke depannya, saya ingin terus berada di jalur ini. Saya ingin menjadi pribadi yang tidak hanya terus belajar dan beradaptasi dengan hal baru, tetapi juga selalu siap sedia menawarkan bantuan. Karena pada akhirnya, warisan terbaik yang bisa saya tinggalkan adalah ilmu yang bermanfaat dan kenangan sebagai seseorang yang selalu ada untuk orang-orang terdekatnya.